Sabtu, 13 April 2013

Tersandar di Tirai Pagi


mentari bersinar dibawah tirai mendung
menutupi anggunnya chaya mentari yang menghangatkan
menghangatkan jiwa jiwa yang terkantuk belaian rembulan
mata ini sedikit berat mengangkat tumpukan embun malam yang membebani pelupuk mata
lantunan nyanyian rohani meredup menguap dalam cahaya menetari yang mulai mengibar

di hari yang redup, di waktu yang terus berjalan, hatiku menggeliat penuh sesak
fikirku meloncat dari kedalaman tidur yang melelapkan
disaat mata ini masih berjalan di persimpangan kesadaran
wktu berjalan tetap di tracknya tapi seperti berjalan begitu lambat tapi meninggalkanku tanpa kusadari
aku berdiri
mengangkat semua angan, meletakkan setiap memoriku pada tempatnya
pesan pesan malam yang  tertinggal mulai menyapaku

dikesadarn dini yang menyesatkan
aku melangkah dengan nothing to lose
hanya membawa diriku melangkah
mencari dimana kesadaranku berpijak
dingin menyertai langkahku
manyapa setiap relung tulang tulangku
memberikan aroma kerinduan yang tak memiliki arti
kerinduan yang kosong
tertinggal oleh kesadaranku yang beranjak.
tersadar ku dipeluk terik mentari saat orang mulai berjalan dengan
semua kepercayaan mereka dan kebutaan saat kesadaran mereka semakin tercuri oleh sinar bulan
aku melangkah dan melangkah di setiap jengkal jalan ini
bersama diriku dan kerinduan yang kosong.
mencaeri kesadaranku.
kesadaranku yang pergi bersamanya di terpa angin malam menyampaikan pesanku
dan tak kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih atas kunjungan anda dan kami tunggu komentarnya

 

Blogger news

Blogroll