Hujan di Terangnya Mentari
langit bak menangis di tengah terik mentari
tak kau bawa mendung gelap yang mengaburkan cahaya nya
kau datang perlahan bermantelkan awan
lebat laksana jaket wool dari bulu shound the sheep
kehadiranmu selalu ditunggu dan dinantikan
oleh anak anak polos yang menghibur tangismu
oleh senyum petani yang mendamaikan gundahmu
oleh jiwa tanah kering yang merindumu
oleh sungai sungai jernih yang menampung air matamu
kehadiranmu adalah berkah dan nikmat
bagi mereka yang tinggal di sebrang sana
tangismu hari ini membahana
kau datang dengan terang tapi berteriak bagai jeritan malaikat
derasnya nikmatmu di sambut jiwa jiwa besar nan lugu yang fitrah
tapi di ratapi oleh jalanan yang berkupang tak mampu mnyerap derasnya rintihmu
sungai disini tak se elok di sebrang yang mampu berkaca melihat hadirmu
sungaiku mulai keruh dan suram, kejernihanmu termakan olenya dan meluap bak bah yang kelaparan.
hujan. kau datang membawa sejuta kerinduan dan disini
bahasamu terlalu dlam untuk mampu mereka mengerti
hujan mendekatlah dan rengkuhlah aku.
aku akan menennangkanmu agar kau tak lagi mnangis dan tersakiti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih atas kunjungan anda dan kami tunggu komentarnya