Nama
merupakan salah satu hal sakral bagi orang jawa pun orang muslim. Bagi mereka,
nama akan mampu memberikan dampak yang besar bagi keberlangsungan mereka yang
dinamai. Entah itu benda keramat, perkumpulan apalagi untuk seorang anak. Nama menjadi
perkara yang tidak bisa sembarangan disematkan. Sebagaimana ketika seorang
ingin memberikan nama untuk sesuatu yang penting, mereka akan berkonsultasi
atau meminta rekomendasi nama yang sesuai dari orang yang mereka yakini mampu. Biasanya
itu dilakukan dengan mendatangi guru spiritual.
Nama
disematkan untuk menjadi doa bagi yang dinamai, juga sebagai harapan untuk
keberlanjutan mereka yang dinamai. Jika pepatah barat mengatakan “apa arti
sebuah nama?” maka di wiliyatah timur, nama sangat penting bagi kehidupan
masyarakat. Dipercayai, nama bisa memberikan sumbangsih bagi proses kehidupan
yang diberi nama. Jika nama yang diberikan untuk seorang anak sesuai dengan
gambaran kepribadian masa depan si anak, maka nama tersebut akan memperlancar
proses kehidupannya. Jika namanya tidak sesuai, tidak jarang nama menjadi salah
satu kambing hitam dari setiap kesialan yang mereka terima. Dengan sebutan ‘kabotan jeneng’ atau dalam bahasa
indonesia ‘keberatan nama’.
Dalam
dunia keorganisasian atau bahkan bisnis, memberi nama organisasi atau
perusahaan adalah hal yang tidak bisa dibilang sepele. Bahkan tidak jarang
mereka harus membayar mahal untuk mendapatkan nama yang sesuai dengan
organisasi atau perusahaan mereka. Ada keyakinan bahwa nama selain sebagai
label atau branding juga memiliki
peran dalam menentukan kesuksesan dari organisasai tersebut.
Dari
arti pentingnya nama tersebut, kemudian teringat nama dari salah satu Lembaga
Pers Mahasiswa (LPM) yang diberi nama Solidaritas. Sebuah nama yang dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dirumuskan sebagai berikut: sifat satu rasa
(senasib dsb); perasaan setia kawan. Kata yang memiliki arti mendalam terutama
jika disesuaikan dengan sebuah organisasi. Dimana kesatuan perasaan, setia
kawan, menjadi salah satu tonggak utama menjalankan organisasi sebelum menuju
tanggung jawab dan ranah praktis lainnya.
Diluar
apa yang diinginkan pendiri LPM ini dengan memberinya nama Solidaritas, dan diluar
bagaimana latar belakang penentuan namanya. Jika sesuai dengan teori bahwa nama
adalah doa dan representasi dari harapan mereka yang memberikan nama, maka
seharusnya mereka yang berada dalam organisasi ini memiliki kesatuan rasa serta
kesetia kawanan mencapai tujuan atau setidaknya untuk menjalankan roda
organisasi. atau kemungkinan yang lain adalah bahwa LPM ini akan memiliki
kesetia kawanan, kepedulian, simpati kepada sesama LPM lainnya. Atau lebih jauh
lagi kepada masyarakat kampus yang merupakan pasar dari produk media mereka.
Dan
bagaimanakah kenyataan dari kondisi Solidaritas itu sendiri saat ini? Adakah
rasa kesetia kawanan, satu rasa, kepedulian itu didalam tubuh organisasi? Atau
apakah Solidaritas telah memiliki kepedulian kepada LPM lainnya? Bagaimana
solidaritas dari Solidaritas bagi masyarakat kampusnya?
Sudah
banyak wacana yang diungkapkan. Banyak pula kata manis dan progres ideal
bagaimana seharusnya Solidaritas terdengar. Yang bahkan diingkari oleh mereka
yang mengucapkan wacana dan ideal itu sendiri.
Solidaritas
adalah lembaga pers, yang berjuang melalui goresan pena. Solidaritas adalah
perjuangan mahasiswa mencari keadilan, melawan ketidak benara. Solidaritas adalah
keluarga yang harusnya saling jujur, saling terbuka, saling mesra. Solidaritas tempat
untuk beljar, berproses serta berjuang bersama. Solidaritas adalah tempat yang
disediakan bagi mereka yang ingin mengsah idealisme dan menuangkan dalam
perjuangan tulisan pena. Solidaritas bukan tempat untuk saling mengelabuhi dan
mencari keuntungan pribadi. Solidaritas tempat untuk berproses dengan jujur,
saling percaya serta menjalankan semua proses sesuai dengan ideal yang
seharusnya.
Jika
ingin mencari keuntungan pribadi, maka jangan di Solidaritas. Jika tak ingin
berproses jangan di Solidaritas. Jika tak mampu jujur jangan di Solidaritas. Mungkin
setidaknya begitulah ideal seharusnya.
Lalu
bagaimana solidaritas dari Solidaritas itu sendiri? Silakan menafsiri
sebagaimana yang telah dialami.